Senin, 11 Oktober 2010

PEMUDA HARAPAN ISLAM

Al-Quran banyak mengisahkan perjuangan para Nabi dan Rasul a.s yang kesemuanya adalah orang-orang terpilih daripada kalangan pemuda yang berusia sekitar empat puluhan. Bahkan ada di antara mereka yang telah diberi kemampuan untuk berdebat dan berdialog sebelum umurnya genap 18 tahun. Berkata Ibnu Abbas r.a. "Tak ada seorang nabi pun yang diutus Allah, melainkan ia dipilih di kalangan pemuda sahaja (yakni 30-40 tahun). Begitu pula tidak seorang ‘Alim pun yang diberi ilmu, melainkan ia (hanya) dari kalangan pemuda". Kemudian Ibnu Abbas membaca firman Allah swt: "Mereka berkata: Kami dengan ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim" (Al Anbiyaa:60, Tafsir Ibnu Katsir III/183).

Junjungan kita Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Rasul tatkala baginda berumur 40 tahun. Pengikut-pengikut baginda pada generasi pertama kebanyakannya juga daripada kalangan pemuda, bahkan ada yang masih kecil.

Malah ratusan ribu lagi para pejuang Islam yang terdiri daripada golongan pemuda. Mereka memperjuangkan dakwah Islam, menjadi pembawa panji-panji Islam, serta merekalah yang akan kedepan menjadi benteng pertahanan ataupun serangan bagi bala tentera Islam dimasa nabi ataupun sesudah itu. Mereka secara keseluruhannya adalah daripada kalangan pemuda, bahkan ada di antara mereka adalah remaja yang belum atau baru dewasa. Usamah bin Zaid diangkat oleh Nabi saw sebagai komander untuk memimpin pasukan kaum muslimin menyerbu wilayah Syam (saat itu merupakan wilayah Rom) dalam usia 18 tahun. Padahal di antara prajuritnya terdapat orang yang lebih tua daripada Usamah, seperti Abu Bakar, Umar bin Khathab dan lain-lainnya. Abdullah bin Umar pula telah memiliki semangat juang yang bergelora untuk berperang sejak berumur 13 tahun.

Pemuda seperti itulah yang sanggup memikul beban dakwah serta menghadapi berbagai cobaan dengan penuh kesabaran. Allah SWT berfirman: "Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama beliau, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan merekalah orang -orang yang memperoleh berbagai kebaikan dan merekalah orang-oang yang beruntung" (At Taubah: 88)

Dakwah Islam Masa Kini

Perbezaan antara dakwah Islam di masa kini dengan masa dahulu; antara lain adanya tentangan yang lebih kompleks dan pemahaman ummat terhadap Islam berada pada titik terlemah. Dulu Rasul SAW dan para sahabat hanya menghadapi kaum musyrikin Quraisy, ahli kitab, dan Majusi Persia. Kini, di samping berbagai agama di atas, telah berkembang isme-isme atau ideologi yang beragam banyaknya yang intinya sama yaitu faham-faham yang bertolak dari kekufuran terhadap agama secara umum.

Celakanya isme-isme tersebut sempat menipu sebahagian kaum muslimin di berbagai dunia Islam dan menyebabkan mereka berkelompok-berkelompok serta berpecah belah dan bermusuhan atas nama isme-isme tersebut, sedangkan mereka sama-sama mengaku muslim.

Isme-Isme yang telah menyebar di seluruh dunia saat ini adalah memisahkan agama dari kehidupan – konsekuensinya memisahkan agama dari negara. Fahaman yang muncul dari ketidakpuasan mesyarakat Barat terhadap gereja, yang menyengsarakan masarakat itu kemudin melahirkan fahaman-fahaman Barat lainnya seperti nasionalisme, liberalisme, kapitalisme, demokrasi, fasisme, totalisterianisme, dan anarkihisme (Dr M. Manzoor Alam, Perana Pemuda Muslim Menata dunia masa kini, hal 19).

Para pemuda wajib mempersiapkan diri dengan pemahaman Islam yang jernih secara mendalam agar mampu menampilkan Islam sebagai sistem hidup yang komprehensif. Sistem Barat yang sedang memimpin dunia kini telah terbukti tak mampu menjamin kesejahteraan dan ketenteraman serta kebahagian umat manusia, bahkan untuk masyarakat mereka sendiri pun tidak. Komunisme telah dikubur masyarakatnya sendiri pada tahun 1991. Kapitalisme nampaknya akan segera pula berakhir. Dua orang ahli dan praktis ekonomi AS, Harry Fifi dan Gerald Swanson, dalam bukunya yang terbit awal 1994 memperkirakan negaranya akan mengalami kebangkrutan ekonomi pada tahun 1995.

Jadi Islamlah yang berhak memimpin dunia ini seperti dulu pernah terjadi. Rasulullah SAW bersabda: "Perkara ini (yaitu Islam) akan merebak ke segenap penjuru yang ditembus malam dan siang. Allah tidak akan membiarkan satu rumahpun, baik gedung maupun gubuk melainkan Islam akan memasukinya sehingga dapat memuliakan agama yang mulia dan menghinakan agama yang hina. Yang dimuliakan adalah Islam dan yang dihinakan adalah kekufuran." (HR ibnu Hibban no. 1631-1632)

Inilah misi dan tanggung jawab generasi Islam di masa kini, yaitu mengembang dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat kaum muslimin untuk menghidupkan Islam kembali. Hanya pemuda-pemuda Islamlah yang mampu menjayakan rencana tersebut. Banyak di antara pemuda sekarang yang telah bangkit, sedar dan bangun dari tidurnya bahawa Islamlah satu-satunya pandangan hidup mereka. Timbul dorongan besar dalam diri mereka untuk memperjuangkan islam, bersama gerakan-gerakan Islam yang saat ini sudah ada di seluruh dunia Islam yang jumlahnya sudah mencapai ribuan dan anggotanya kebanyakan adalah dari kalangan pemuda. Inilah masa kebangkitan pemuda Islam.

Persatuan dunia Islam dan tegaknya kembali panji Laa Ilaha Illallaah Muhammadur Rasululllah ada di hadapan mereka.

Masa Depan Di Tangan Islam

Bila kejayaan Islam masa lalu muncul akibat dakwah Islam yang banyak ditunjang oleh para pemuda pemudi Islam yang memiliki sifat dan sikap perjuangan yang gigih yang sanggup tanpa mengira siang dan malam demi kepentingan Islam. Maka demikian juga masa depan Islam. Sunnahtullah tidak pernah berubah.

Pemuda-pemudi Islam sekarang hidup dalam lingkungan jahiliah disekitarnya berlaku tentangan kehidupan tidak Islam dalam hampir semua aspek kehidupan, disertai dengan proses melenyapkan islam melalui media massa yang semakin berleluasa. Dari satu sudut mereka tetap muslim tetapi dari sudut yang lain, pemikiran, perasaan dan tingkah laku dalam berpakaian, bergaul, bermuamalah telah banyak dicemari oleh pemikiran, perasan dan tingkah laku tidak islami yang kebanyakan bersumberkan dari khazanah pemikiran kafir Barat. Kafir Barat bersungguh sungguh melakukan proses pembaratan (westernisasi).

Melalui racun sesat pemikiran Barat (westoxciation), mereka berusaha mempengaruhi dan membelokkan pemahaman kaum muslimin terutamanya kaum mudanya agar jauh dari nilai-nilai Islam yang murni. Di bidang ekonomi mereka mengembangkan kapitalisme yang berintikan asas manfaat. Menurut mereka, apa saja boleh dilakukan bila menguntungkan secara material, tidak peduli sekalipun ia bertentangan dengan aturan agama. Bagi mereka tidak ada larangan, termasuk seks bebas, pakaian tidak senonoh, dan lainnya selama tidak menggangu kepentingan orang lain.

Bila tidak waspada, pemuda-pemudi Islam masa kini akan dengan mudah terasing dari agamanya. Ajaran-ajaran Islam tentang pakaian, makanan, politik dan sebagainya, ditanggapinya sebagai fikiran dan seruan yang asing. Bila demikian keadaan pemuda-pemudi Islam sekarang, bagaimana akan dapat diharapkan kejayaan Islam di masa depan sebagaimana telah dijanjikan Allah?

Dahulu, (Imam) Syafii telah hafal Al Quran pada usia sekitar 9 tahun dan mulai diminta ijtihadnya pada usia kira-kira 13 tahun, akhirnya ia menjadi mujtahid, imam madzhab yang terkemuka. Hassan Al Banna mendirikan gerakan Ikhwanul Muslimin pada usia 23 tahun. Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam pada usia 8 tahun telah terlibat dalam perjuangan. Kini, apakah yang sedang dilakukan dan difikirkan oleh remaja berusia 8 hingga 18 tahun dan pemuda-pemudi berusia 23 tahunan ? Remaja dan pemuda-pemudi sekarang lebih banyak aktif untuk memuaskan nafsu remaja semata-mata. Lihatlah cara berpakaian mereka, cara bergaul, aktifitas dan sejenisnya. Gambaran pemuda-pemudi yang tampil di berbagai media, tak ada bedanya antara mereka (yang mengaku Muslim) dengan artis-artis yang jelas menyebarkan kekufuran dan kesesatannya, realiti inilah yang terpampang di depan mata dan telinga kita.

Jelas, dan sangatlah jelas, perlunya kebangkitan umat, khususnya dari kaum mudanya, bila kita semua menginginkan kejayaan Islam kembali.

Diperlukan pemuda-pemudi Islam berkualitas para sahabat yang memiliki komitmen tauhid yang lurus, keberanian menegak kebenaran. Akhirul Qalam marilah bersama bergerak dengan ayunan dan rentak yang sama. Semoga Islam berjaya di atas usaha kita. Wallau ‘alam

Sumber : Buletin Al Busyro edisi 02/xi/2009